Saya ingin menceritakan pengalaman saya menjalankan operasi
laparaskopi . ini berawal rasa sakit yang saya rasakan di daerah perut saya
dari saya kelas 3 smp. Awalnya sakit biasa, ya saya anggap biasa saja. Ternyata
menjadi sakit yang luar biasa. Selama saya merasakan sakit. Saya berusaha untuk
mencari tau penyebab rasa sakit yang saya derita. Saya mendatangi beberapa
rumah sakit, awalnya rumah sakit terdekat dari rumah saya. Dokter bilang sih
karena ginjal saya, memang ginjal saya sedikit bermasalah. Akhirnya saya
menjalankan rontgen BNO IVP di beberapa rumah sakit ternama. Tp yang ter cek
hanya ginjal saya. Ya akhirnya saya beranggapan ya itu hanya ginjal.
Tp sampai saya kuliah sakitnya menjadi luar biasa. Benar2
gak bisa tidur karena menahan sakit , punggung sakit luar biasa,bnr2 klimaks saya rasanya udah gak
mau hidup. Ngebayangin ngerasain sakit itu udah 5 tahun lamanya, ah pikiran
udah kemana mana. Keluarga pun juga saya rasa udah cape ngurus saya yang sering
sakit2an terus. Akhirnya dikeadaan saya yang benar2 lemah dan tidak bisa saya
tahan lagi saya coba di bawa ke RS THB bersalin dekat rumah. Dan dilihat
kondisi perut saya. Dannn ini hasilnya…….
Ya dokter berkata itu kista. Semenjak itu saya mulai di
opname, karena dokter mengkhawatirkan kondisi saya yang makin hari terus
melemah dan menahan sakit. dokter menyuruh saya untuk menjalankan operasi secepatnya. Karena HB saya yang sangat
rendah, akhirnya keluarga saya mencari 2 kantong darah ke PMI untuk saya karena
sebelum operasi keadaan harus normal dan tidak boleh sakit. Akhirnya saya melakukan
transfusi darah 2 kantong.
selama opname, sahabat2 saya tetap support saya . mereka menjenguki dan mengajak bermain agar saya selalu enjoy, ada dini, elza dan diah :)
Tapi ada sesuatu yang membuat dokter ragu2 untuk menjalakan
operasi. Dia tidak berani asal bertindak
, karena ini bukan sekedar kista. Akhirnya dokter merujuk saya ke RSCM (rumah
sakit cipto mangunkusumo) . disana saya ditangani 5 doktor dan 1 profesor dan
juga alat2 canggih yang tersedia di RSCM. Dan ya akhirnya terungkap penyakit
yang saya derita. Semuanya terlihat, ternyata bukan hanya kista. Dan saya tidak
bisa publish disini tentang itu. Akhirnya setelah bulak balik rumah sakit, dan
menjalani beberapa tindakan yang harus saya jalani sebelum operasi tibalah di
hari saya harus melakukan operasi disana. Sebenarnya saat2 itu saat2 lg uts dan
UAS kuliah. Cuma saya disuruh fokus untuk operasi, tidak boleh memikirkan yang
berat . termasuk kuliah saya demi kesehatan saya.
Waktu itu tanggal 28 januari 2013, akhirnya saya mendapatkan
kamar di rscm. 1 kamar berisi 6 orang. Apalagi pasien tidak boleh ditemani oleh
siapapun bahkan ibu saya sendiri. Penjagaannya pun sangat ketat. Bermain laptop
pun dilarang. Itu masa2 yang gak enak bgt buat saya.
Saya menjalakan operasi
laparaskopi. Sebelum operasi saya diharuskan untuk minum susu dan berpuasa ,
bahkan perut saya harus dikuras….
Malam mau operasi saya benar2 ga bisa tidur, saya berusaha
enjoy, dan mendapat support dari teman2 saya.. bahkan saya sempat mengobrol dengan
suster disana agar saya enjoy..
Akhirnya tgl 29 januari tiba dihari saya mau operasi, saya
dibawa suster menggunakan kursi roda ke ruang operasi. Saya diharuskan
melepaskan baju saya dan hanya menggunakan baju operasi berwarna hijau, plastic
yang dipakai di kepala untuk menutup rambut saya bahkan anting saya pun harus
dilepas. Saya masih teringat dengan keadaan itu, masih jam 8 pagi . saya diantarkan
terkahir oleh mamah saya, dan ucapan terakhir yang mamah ucapkan “jangan lupa
bismillah” . :’)
Akhirnya saya ditidurkan di tempat tidur yang bisa didorong
dan dibawa ke ruang penenangan sblm operasi. Disitu saya harus rileks sebisa
mungkin, sampai saya dibawa ke ruang operasi. Kira2 setengah jam dsitu, sampai
waktunya tiba sembari dokter2 menyiapkan peralatan operasi.
Setengah jam kemudian saya dibawa ke ruang operasi, disana
terdapat 5 doktor yang sudah menangani saya dari awal sudah menunggu kedatangan
saya. Saya disambut dengan mereka, dengan memberikan ketenangan, semangat dan
senyuman. Didalam ruang operasi benar2
sangat dingin. Saya sampai menggigil kedinginan . saya melihat banyak alat2
besar di ruang operasi. Layar LCD kecil. Dan lampu besar diatas badan saya.
Operasi laparaskopi ini adalah operasi dengan menyayatkan 4
sayatan diperut saya. Jadi dokter mengambil penyakit saya dengan cara memasukan
kamera kecil ke dalam perut saya melalui sayatan , dan akan terlihat semuanya
di LCD lalu diambil dengan cara disedot. Ya jaman sudah canggih, sudah tidak
seperti dahulu harus menyayat lebar jika mau di operasi.
Akhirnya perawat pembantu dokter memasuki obat bius ke dalam
tubuh saya melalui tangan kiri saya. Saya dibius total seluruh badan. Saya disuruh
tetap rileks dan berdoa, dan secara tidak sadar saya tertidur……….
tiba2 pipi saya ditepuk oleh seorang perawat dengan
memanggil nama saya, ya saya terbangun. Saat itu saya sedang di dorong keluar
dari ruang operasi menuju ruang pemulihan. Ya tidak berasa sakit sama sekali, Cuma
sakit sedikit karena ternyata saya sudah memakai kateter dan tenggorokan terasa gatal dikarenakan saya telah menggunakan selang kecil yg dimasukan ke tenggorokan selama operasi. Di ruang pemulihan
saya memakai oksigen dan berusaha membuka mata saya. Saya tidak boleh disuruh tidur lagi. Saya berusaha
melihat jam yang ada di depan saya namun jam itu masih membayang tidak dapat
terlihat oleh mata saya.
Setengah jam saya di ruang pemulihan ,akhirnya saya dibawa
keluar dari tempat itu, dan orang yang pertama saya lihat adalah keluarga saya.
Mereka sudah menunggu saya dengan muka yang sangat sedih . mereka sangat
khawatir karena ini operasi pertama saya, dan saya pasien terlama di ruang
operasi. Pasien pertama masuk dan pasien yang terakhir keluar.
Selanjutnya saya diangkat ke tempat tidur saya, dan didorong
ke kamar saya. Gak tau kenapa, saat saya melihat keluarga saya, saya langsung
nangis. Sesek sekali dada saya, benar2 ingin menangis melihat mereka semua. Saya
berasa muncul di dunia baru lagi. Dan hal yang pertama saya tanyakan kepada
mamah saya “sekarang jam berapa?” dan ternyata susah jam 6 sore . selama
didorong ke kamar, saya melihat saudara saya dr Jakarta dan bandung pun juga pada
datang, termasuk tetangga saya dan teman saya aci dan rani. Saat sampai di
kamar, saya benar2 susah untuk bergerak, untuk bicara pun sangat sulit karena
tertahan perut yang abis disayat. Rasa ngantuk pun sangat besar karena mungkin
obat bius yang masih tersisa di tubuh saya. Di malam abis operasi, suster
mengizinkan mamah saya untuk menemani semalam.
Dipagi hari, saya disuruh untuk belajar miring kanan dan
miring kiri, itu luar biasa sakitnya. Dokter pun selalu datang untuk menyuruh
saya langsung belajar bangun dari tempat tidur dan jalan dan juga memberi support
untuk saya Agar tidak manja dan langsung cepat pulang. saya benar2 seperti orang lumpuh yang harus belajar jalan kembali. sangat berat rasanya.. Saya akhirnya belajar
bangun , itu benar2 sakit . bangun dari tempat tidur itu benar2 sulit sehingga
saya akhirnya berusaha belajar jalan keluar kamar. Berdiri saja serasa sakit dan cape, karena belum
keadaan normal. Akhirnya di tanggal 1 februari saya diizinkan pulang oleh
dokter. Dan tetap dipaksa untuk normal kembali. Yaaa sekitar 2 minggu dari
operasi saya sudah bisa bawa motor dan berjalan normal.
Rasa sakit pun sudah tidak pernah saya rasakan lagi sampe
sekarang. Saya benar2 bersyukur akhirnya saya mendapatkan waktu untuk
kesembuhan dari penyakit yang sudah saya derita 5 tahun ini. Saya sudah seperti
orang normal lainnya, saya sehat dan sangat bersyukur. Terimakasih untuk semua
support teman2 yang mendukung saya, saudara dan terutama keluarga saya <3.
Untuk info tentang operasi laparoskopi atau ada yang ingin bertanya-tanya dengan saya tentang operasi tersebut dan ingin berbagi pelangalaman dengan saya bisa email ke windahertati@yahoo.com . terimakasih :)
Untuk info tentang operasi laparoskopi atau ada yang ingin bertanya-tanya dengan saya tentang operasi tersebut dan ingin berbagi pelangalaman dengan saya bisa email ke windahertati@yahoo.com . terimakasih :)